Australia - Cina - Korea Utara

Australia Minta China Tegur Korut
Sebagai sekutu terdekat Korut, China dinilai tidak memberikan reaksi yang cukup keras.
Jum'at, 26 November 2010, 11:26 WIB
Renne R.A Kawilarang, Denny Armandhanu

Pemerintah Australia meminta reaksi yang lebih keras dari China dalam menanggapi serangan artileri mematikan Korea utara (Korut) atas Korea Selatan (Korsel) di Pulau Yeonpyeong Selasa lalu. Ini mengingat China merupakan sekutu terdekat Korut.

Permintaan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Kevin Rudd, dalam wawancara dengan Radio ABC, Jumat 26 November 2010, yang dikutip kantor berita Associated Press. Sejalan dengan sikap Korsel dan AS, Rudd menginginkan peran China yang lebih besar dalam menciptakan stabilitas di semenanjung Korea.

“Memang Korut tidak akan melompat ketika China bilang lompat karena Korut merupakan entitas negara yang memiliki politik yang mandiri. Namun dalam hal ini, China memiliki pengaruh yang cukup besar,” ujar Rudd.

Pulau Yeonpyeong di Korsel hancur lebur akibat dibombardir ratusan artileri Korut Selasa lalu. Dua orang tentara dan dua orang warga sipil tewas dalam serangan tersebut. Korban luka-luka mencapai 18 orang, pulau itu kini ditinggalkan penduduknya mengungsi.

Rudd memuji reaksi Korsel yang tenang dan kepala dingin dalam menghadapi agresi dari Korut, sementara itu dia mengatakan bahwa tindakan Korut adalah provokasi yang gila.

China dinilai tidak memberikan reaksi yang cukup keras. China menanggapi reaksi ini dengan bersikap netral dan tidak mengecam aksi yang dilakukan oleh Korut.

“Saya yakin saat ini penting sekali China menggunakan pengaruhnya untuk mendekati Korut,” ujar Rudd.

Serangan Korut itu adalah serangan pertama Korut ke pemukiman sipil sejak Perang Korea 1950-1953. Akibat serangan ini, Menteri Pertahanan Korsel, Kim Tae-young mengundurkan diri.

0 komentar:

Blog Pozt © 2011 - 2013 by Cara Apa Ada Design By Bludus CORP