Mbah Marijan Tentang status Gunung Merapi

Wah, ternyata Mbah Marijan belum dapat wangsit soal status gunung merapi Gan..! simak deh berita selengkapnya...

Aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat. Terhitung mulai pukul 18.00 WIB, Kamis, 21 Oktober 2010, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menaikkan status Merapi dari waspada menjadi siaga.

Peningkatan status ini akibat tingkat devormasi, gempa vulkanik dan gas vulkanik mengalami peningkatan signifikan dibanding beberapa hari sebelumnya. Ancaman terjadi letusan pun makin terbuka.


Menyikapi kenaikan aktivitas gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini, pihak Istana Kepresidenan tidak tinggal diam. Staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bidang Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief mengutus asistennya, Anwar Sadat menemui juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan, Rabu, 20 Oktober 2010.

Pertemuan dibenarkan orang dekat Mbah Maridjan, Agus Wiyarto. “Anwar Sadat datangnya kemarin siang (Rabu, 20 Oktober 2010), katanya disuruh Andi Arief, menanyakan kondisi Merapi, dijawab Kang Maridjan, Merapi mboten nopo-nopo, anteng mawon, nek mbangun lan reresik niku biasa (Merapi tidak apa-apa, tenang saja, kalau membangun dan bersih-bersih itu biasa),” kata Agus menirukan jawaban Mbah Maridjan.

Menurut Agus, sampai saat ini Mbah Maridjan belum mendapat firasat apa pun tentang kondisi Gunung Merapi, meskipun pihak berwenang di sana menyatakan status Merapi saat ini siaga.

Menurut Agus Wiyarto, mengutip keterangan pihak berwenang di Gunung Merapi, potensi aktivitas Gunung Merapi meningkat ada di sisi Selatan Barat, mengarah ke Kaliboyong dan di Selatan Timur, mengarah ke Kaligendol. Meski ancaman datang, Agus mengaku tidak panik karena Mbah Maridjan juga masih terlihat tenang.

Pertemuan asisten staf khusus Presiden SBY dengan Mbah Maridjan, kata Agus bukan sesuatu yang luar biasa. Kebetulan hari itu Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta mengadakan sosialisasi tentang Gunung Merapi. Saat itu Anwar Sadat ikut dalam rombongan tersebut dan Mbah Maridjan juga hadir dalam acara tersebut. “Jadi tidak ada sesuatu yang khusus atau istimewa,” kata Agus.

Kepala BPPTK Yogyakarta, Subandrio, mengatakan perkembangan Gunung Merapi saat ini adalah erupsi. Arah erupsi diperkirakan ke selatan, barat daya dan ke utara meski hingga saat ini belum dapat dipastikan secara pasti. Demikian juga jarak erupsi belum dapat ditentukan karena sejauh ini belum terbentuk kubah. Jika sudah terjadi kubah maka dapat ditentukan seberapa jauh jarak luncur erupsi Merapi. “Erupsi merapi pada tahun 2006 yang lalu jaraknya dapat mencapai tujuh kilometer, namun tidak menutup kemungkinan untuk saat ini bisa mencapai 15 km,” paparnya.

Dengan kondisi aktivitas Merapi yang semakin meningkat, maka aktivitas mendaki gunung untuk saat ini harus ditutup. “Penutupan jalur pendakian ini untuk keamanan dari para pendaki sendiri mengingat aktivitas merapi semakin meningkat,” tukasnya

Triyono, Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, mengatakan meningkatnya aktivitas merapi ini dapat dirasakan dengan adanya dua kali guguran larva yang berlangsung pada hari ini. “Suara guguran material larva dapat dirasakan dari posko pengamatan di Kaliurang,” katanya.

Lebih lanjut Triyono menyatakan berdasarkan data pengamatan tanggal 20 Oktober, telah terjadi gempa vulkanik dalam (VA) sebanyak 11 kali, gempa vulkanik dangkal (VB) 28 kali, gempa pase banyak(MP) 479 kali, dan guguran material lava sebanyak 85 kali.

Sedangkan pengamatan per tanggal 21 Oktober mulai dari pukul 00.00 hingga 07.00, tercatat VA sebanyak 1 kali, VB ada 69 kali, MP ada 69 kali dan guguran material lava sebanyak 32 kali.

Gimana nih, mbah Marijan atau BPTK yang harus dipercaya?

0 komentar:

Blog Pozt © 2011 - 2013 by Cara Apa Ada Design By Bludus CORP